Rabu, 17 April 2019

Korelasi Berat Tubuh Dengan Perukomponen Kepribadian Seseorang

Hubungan Berat Badan Dengan Perukomponen Kepribadian Seseorang



Ada keyakinan bahwa kepribadia seseorang seringkali dipengaruhi atau sebagian terbentuk lantaran keadaan fisik orang tersebut, contohnya orang yg mempunyai keyakinan dan percaya diri biasanya yakni orang yg mempunyai bentuk fisik yg sempurna, tidak ada kelaianan bentuk anatomi tubuh, dan juga keadaan mental kejiwaan yg stabil, sehingga orang tersebut akan tampil dengan santai dan berkeyakinan dan percaya diri yg tinggi pula. Sebaliknya bila seseorang dengan kelainan bentuk fisik yg nyata, maka biasanya orang tersebut akan tampil dengan sifat pemalu bahkan merasa rendah diri, tidak berani menonjolkan diri, lantaran selalu ingin menutupi kekurangan fisik yg dimiliki semoga supaya tidak diperhatikan orang lain dan lingkungannya.

Salah satu kekurangan fisik yg dianggap sanggup menggangu kepribadian orang yakni bila kita mempunyai berat tubuh yg berlebih atau overweight.

Obesitas ....Source: Google free image

Bila dimasa anak anak, maka anak dengan berat tubuh yg berlebihan, biasanya akan menjadi objek dan korban pelecehan oleh sahabat sahabat sebayanya, mereka akan diperolok-olok setips berlebih, mengucilkan mereka dalam bermain dan berolahraga, hingga mengucilkan dalam pergaulan seharian.

Sehingga akan terjadi gangguan perlembangan kepribadian anak tersebut dan terjadi gangguan maturasi pematangan kepribadian menuju proses pendewasaan, alhasil terbentuk insan cukup umur yg mengalami gangguan perkembangan kepribadian, mungkin anak tersebut akan menjadi orang yg pemalu berlebihan, menjadi orang dengan rasa rendah diri yg hebat, dan semua ini jawaban kelebihan berat tubuh atau overweight semasa anak dan semasa remaja mereka.

Ada penelitian terbaru menurut data jangka cukup usang dari National of Health (NIH) USA, yaitu semacam DepKes dari Amerika, yg menerangkan adanya kaitan sangat dekat antara PERUBAHAN KEPRIBADIAN seseorang dengan BERAT BADAN.     

"Kita mengetahui bagaimana imbas kepribadian yg ditimbulkan oleh bertambahnya berat badan" kata pemimpin penelitian Dr. Angelina Sutin dari the Florida State University College of Medicine. "Yang belum kita ketahui yakni apakah perukomponen faktual berat tubuh ada kaitannya dengan perukomponen yg besar dan utama dari kepribadian kita. Bertambahnya berat tubuh mungkin saja menjadi suatu faktor emosionil ; sehingga bertammbahnya berat tubuh akan menyebabkan perukomponen jangka panjang dalam fungsi psikologi orang tersebut."   

Hasil penlitian diatas sudah dipublikasikan di the journal Psychological Science, suatu penelitian ilmiah yg mencakup 1,900 orang. Para peneliti mempergunakan data mengenai kepribadian para pedan dan data ihwal berat tubuh mereka, yg sudah dikumpulkan 2 kali dengan selang waktu masing masing sepuluh tahun.  

Analisa data mengungkapkan korelasi antara peningkatan minimal 10% berat tubuh dengan tindakan impulsif bila dibandingkan dengan mereka yg mengalami kenaikan berat tubuh yg minimal saja. Hanya saja data ini tidak bisa mengungkapkan korelasi eksklusif antara alasannya yakni dan jawaban antara kenaikan berat tubuh dengan perukomponen kepribadian, tetapi hasil penelitian ini bisa mengungkapkan korelasi yg positif antara fungsi fisiologis dengan kebiasaan kelompok orang tersebut.   

Juga ditemukan pada mereka dengan meningkatnya berat badan, yaitu fakta meningkatnya rasa pertimbangan atau keberhati-hatiannya yg berlebihan sewaktu ingin mengemukankan sesuatu pendapat atau keputusan didepan orang lain, yg ditandai dengan memerlukan waktu yg lebih banyak untuk tetapkan sesuatu. Dan rasa keberhati-hatian ini semakin meningkat dengan bertambahnya usia, bahkan meningkat hingga dua kali lipat dari jumlah pedan penelitian yg meningkat berat badannya dibandingkan dengan kelompok yg berat badannya stabil.   


"Jika pikiran dan fisik yakni satu kesatuan, maka bila terjadi perukomponen pada yg satu tentu akan didani perukomponen pada yg lainnya pula" demikian kata Dr. Angelina Sutin "Ini yakni apa yg ditunjukkan oleh penelitian kita ini" 

Para penlitian mem.buat teori bahwa korelasi antara meningkatnya berat tubuh dengan bertambahnya rasa kebrhati-hatian orang tersebut mungkin sebagai jawaban umpan balik yg negatif dari lingkungan sekitar orang tersebut. Lingkungan dan masyarakat sekitar akan lebih memperhatikan dan membitipskan contoh makan orang dengan berat tubuh yg berlebih ketimbang kepada orang dengan berat tubuh yg normal. 


Biasanya, mereka yg berat tubuh berlebih menyadari ihwal proses perukomponen kepribadiannya yg terjadi, meskipun mereka juga tidak bisa menolak perukomponen kepribadian tersebut. 


"Ketidak mampuan mengendalikan rasa lapar berlebih akan membuat lingkaraan setan yg akan melemahkan kemampuan pengendalian diri" "Menyerah pada godaan ketika kini akan menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk melawan rasa lapar berlebihan pada esoknya. Sehingga orang yg berat badannya berlebih mempunyai resiko untuk bertambah lagi berat badannya lantaran terjadi perukomponen pada kepribadian mereka ini"  

Seringkali tips untuk melawan berat tubuh berlebih itu dipusatkan bukan hanya pada faktor fisiologi atau psikologi saja, namun harus diperhatikan seluruh sistim tubuh sebagai satu kesatuan, bukan bangun sendiri dengan fungsi yg tidak saling bekerjasama satu dengan yg lain.  

Dalam dunia kedokteran juga dikenal tips untuk mengatasi obesitas yg parah yaitu dengan melsayakan gastric bypass surgery, yaitu dengan operasi untuk melewatkan kuliner yg dimakan sehingga tidak semua kuliner akan masuk kedalam lambung, dengan tujuan mengurangi perembesan makanan, sehingga berefek untuk mengurangi berat tubuh yg sangat berlebihan tesebut. 

Namun tindakan ini juga tidak menjamin keberhasilan yg 100%, lantaran masih ada faktor tubuh yg lain yg harus kita perhatikan, antara lain yakni perilaku mental dan attitude orang tersebut, termasuk keperibadiannya ibarat yg sedang kita bahas ketika ini.  

Dr. Lavinia Rodriguez, spesialis penyakit jiwa, dalam tuisannya untuk the Tampa Bay Times menyampaikan bahwa  bahwasanya operasi bypass lambung atau gastric bypass surgery itu yakni sarana yg terakhir, sedangkan yg harus kita lsayakan sebelumnya yakni mengatasi dilema psikologi yg sangat mungkin menjadi penyebab utama peningkatan berat tubuh seseorang. 

Bila hal ini lupa kita lsayakan, maka seringkali kita akan melihat pasien yg sudah menjalankan tindakan gastric bypass surgery ini berat badannya kembali meningkat. Bila diteliti maka penyebabnya seringkali yakni dilema psikologi pasien yg sepele saja, ibarat contohnya kecenderungan pasien ingin tampil perfeksionis, tips pandang terhadap olahraga yg dianjurkan, atau hal umum lainnya. 


Kesimpulan: 


  1. Orang dengan berat tubuh yg berlebih seringkali mempunyai dilema perkembangan kepribadian juga 
  2. Anak dengan berat tubuh berlebih seringkali menjadi komponen permainan dan dilecehkan oleh sahabat sebaya mereka, tidak diajak dalam permainan olahraga atau acara sekoah yg lain, disisihkan atau dikucilkan dalam pergaulan disekolah
  3. Orang cukup umur dengan berat tubuh berlebih juga mengalami kesulitan bergaul dan interaksi dengan lingkungan bekerja dengan mengalami  hal  hal  yg sama ibarat pada anak yg berat tubuh berlebih. Kesempatan untuk dipromosikan yg lebih sedikit dibandingkan dengan kolega yg berat badannya normal.   
  4. Efek dan beban psikologi yg lebih berat akan terjadi pada perempuan yg berat tubuh berlebih, lantaran perempuan lebih sadar akan kecantikan dan keindahan fisik daripada pria. Sehingga akan sangat kuat pada prestasi mereka. 

Untuk mempunyai berat tubuh yg ideal, kita tidak perlu lsayakan dengan diet contoh makan yg sangat ketat hingga "tidak manusiawi", yg kita perlukan yakni sederhana saja, yaitu dengan contoh makan yg seimbang dan banyak mengandung nilai gizi yg baik, bukan hanya kalori saja.

Kemudian ditambah dengan berolahraga setips rutin dan konsisten.
Olah raga bis,a dalam bentuk yg ringan saja (sesuaikan dengan usia dan status kesehatan Anda), contohnya berjalan, berjalan cepat hingga jogging.
Olahraga yg teratur dan rutin akan mengubah lemak tubuh menjadi masa otot. Sehingga tubuh kita akan memperoleh bentuk yg indah dan elastis !
Berat tubuh kita akan berkurang setips perlahan hingga mencapai berat tubuh yg ideal sesuai dengan tinggi tubuh kita....    

Jadi siapa bilang untuk mempunyai berat tubuh ideal itu susah ? Coba buktikan sendiri ! 


Berat tubuh ideal ...Source: Google free image



Happy Healthy Living !

Source: http://sehattipsalamiah.blogspot.com






















 















 


 

Korelasi Berat Tubuh Dengan Perukomponen Kepribadian Seseorang Rating: 4.5 Diposkan Oleh: abp29