- Kesehatan Otak Dipengaruhi Kebiasaan Membaca
Kebiasaan membaca yakni suatu kebiasaan yg baik dan sangat menyenangkan, alasannya yakni membaca bukan hanya berkhasiat untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan kita, atau memperluas wawasan dan sudut pandang kita, tetapi membaca juga mem.buat kita menjadi pintar bijaksana dan kaya setips spiritual.
Bahkan dalam banyak penelitian ilmiah sudah pertanda bahwa kebiasaan membaca, baik komponen bacaan yg ringan ibarat buku dongeng sampai komponen bacaan yg serius dan ilmiah, yakni sangat bermanfaat bagi kesehatan organ otak, akan mem.buat sel otak kita menjadi terlatih, mem.buat daya ingat kita menjadi lebih baik, mempertahankan dan meningkatkan kapasitas dan kemampuan fungsi kognitif otak yg sangat penting, dan mencegah otak kita menjadi renta dan mengalami gangguan fungsi daya ingat dan fungsi kognitif sebelum waktunya atau premature aging of the brain, contohnya memperlambat dan mencegah terjadinya gangguan dimentia otak atau yg lebih parah yaitu terjadinya penyakit Alzheimer penyakit perampok daya ingat otak kita.
Sebelum kita melangkah lebih jauh mengupas manfaat kebiasaan membaca bagi otak, maka mungkin ada pembaca yg akan bertanya, gotong royong apa sih fungsi kognitif otak itu ?
Fungsi kognitif yakni kemampuan seseorang untuk memproses pikirannya.
Kognitif selalu berkaitan dengan kemampuan otak ibarat daya ingat, kemampuan otak untuk mendapatkan dan mengolah info yg baru, kemampuan berbitips dan kemampuan membaca, mengolahnya dan mengerti apa yg dibacanya.
Pada seorang yg sehat, maka otaknya memiliki kemampuan untuk mempelajari hal dan keahlian yg baru, terutama pada ketika masih berusia muda, dan berkembang dan membentuk pandangan dan pendapatnya ihwal dunia dan lingkungan sekelilingnya.
Dengan berlalunya waktu, maka faktor ibarat usia dan banyak sekali macam penyakit akan mensugesti fungsi kognitif, sehingga terjadi yg kita sebut contohnya kehilangan daya ingat atau dimentia, dan kesulitan mencari kata kata yg sempurna sewaktu kita sedang berbitips atau sedang menulis.
Manusia sudah dilengkapi dengan fungsi kognitif semenjak lahir, sehingga tiap insan memiliki kesanggupan mempelajari dan mengingat sejunlah tertentu info yg diterimanya. Kemampuan ini yg sering diukur dengan uji atau test IQ (Intelligence Quotient), meskipun metode ini tidak sempurna 100% dan tidak selalu sayarat untuk mengukur kesanggupan fungsi kognitif manusia.
Apakah Membaca Akan Mempengaruhi Otak Manusia ?
Baru gres ini ada sebuah penelitian yg dilsayakan oleh Stanford Center for Cognitive and Neurobiological Imaging, yg mengambil citra rekam / scan otak mahasiswa tingkat doktoral yg sedang membaca sebuah novel yg jalinan dan komposisi ceritanya tidak mengecewakan rumit.
Pada awalnya mereka hanya diminta membaca novel itu setips santai saja, kemudian beberapa ketika kemudian mereka diminta untuk mengubah tips membaca novel tersebut menjadi membacanya dengan serius dan konsentrasi penuh, seperti sedang dikelas untuk membahas dan akan berdiskusi serius ihwal isi novel tersebut.
Ternyata peralihan tips membaca ini mem.buat perukomponen yg sangat aktual dari citra aktifitas otak yg direkam dengan media fMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) yaitu suatu metode untuk mengukur aktifitas otak dengan mengukur fatwa darah yg meningkat ke bab otak yg sedang aktif.
Ternya pada ketika mereka membaca novel ini dengan santai, maka akan tampak fatwa darah meningkat ke pusat kesenangan di otak sementara waktu mereka membaca dengan serius dan teliti, maka tampak alairan darah meningkat ke tempat kulit depan otak (pre frontal cortex), yg berkaitan dengan kiprah dan fungsi sanksi ibarat membaca dan menganalisa info yg diterima oleh otak.
Fungsi Eksekusi dan Otak
Fungsi sanksi ini bukan hanya bertugas untuk membaca saja: tetapi fungsi otak ini juga membantu kita untuk memilih bagaimana kita membagi perhatian kita, mempergunakan daya ingat otak dan setips umum mengendalikan kekuatan dan kemampuan daya mental otak kita. Mempunyai peranan sangat penting ketika kita harus mengambil keputusan.
Meskipun inovasi Universitas Stanford ini masih sangat awal, tetapi sudah memberi bukti bahwa kebiasaan membaca memiliki efek positif terhadap daya kognitif otak kita, apalagi membaca dengan serius, sanggup meletih kita untuk mengatur daya konsentrasi.
Ada penelitian lain yg pertanda bahwa membaca memiliki imbas baik untuk otak.
Sebuah peneltian tahun 2007 dari the Center for Occupational and Environmental Neurology menemukan bahwa membaca dengan semangat akan melatih otak sanggup meningkatkan daya kognitif, yg artinya dengan melatih otak dengan aktifitas intelektual seperti membaca, maka sanggup melindungi otak dan mencegah terjadinya gangguan fungsi kognitif otak dikemudian hari.
Dan juga ditemukan bahwa latihan otak ini tidak dipengaruhi oleh usia, alasannya yakni latihan dan kebiasaan membaca bagi orang yg sudah renta tetap akan mendapatkan hasil yg sama dengan orang muda yg tidak mau berlatih !
Jadi kesimpulan bahwa kebiasaan membaca semenjak muda sampai usia lanjut yakni hal yg sangat baik untuk merangsang sel otak untuk tetap mempertahankan fungsi kognitif dan daya ingatnya, biar supaya faktor usia dan penyakit tidak mempercepat proses penuaan otak sebelum waktunya ; mencgah terjadinya dimentia (kehilangan daya ingat) dan penyakit Alzheimer yg sanggup merampas seluruh memori dan kenangan kita akan masa kemudian kita yg penuh arti dan kesenangan !
Happy Healthy Living !
Source:
http://sehattipsalamiah.blogspot.com
Jadi kesimpulan bahwa kebiasaan membaca semenjak muda sampai usia lanjut yakni hal yg sangat baik untuk merangsang sel otak untuk tetap mempertahankan fungsi kognitif dan daya ingatnya, biar supaya faktor usia dan penyakit tidak mempercepat proses penuaan otak sebelum waktunya ; mencgah terjadinya dimentia (kehilangan daya ingat) dan penyakit Alzheimer yg sanggup merampas seluruh memori dan kenangan kita akan masa kemudian kita yg penuh arti dan kesenangan !
Mari membaca ...Source : Google free image |
Happy Healthy Living !
Source:
http://sehattipsalamiah.blogspot.com