Berita dari radio BBC menyampaikan bahwa "buah tomat yaitu pencegah serangan stroke"(Pada hari Selasa, 09 October 2012 13:33:00 EST)
Berita ini berdasarkan hasil penelitian yg mengukur kadar dari beberapa zat kimia yg disebut karotinoid yg terdapat dalam darah dan hubungannya dengan kemungkinan kejadian serangan stroke pada orang-orang tersebut.Apakah Zat Karotinoid Itu ?
Zat karotinoid yaitu zat kimia yg memberi warna pada buah-buahan dan sayuran. Zat karotinoid ini yaitu anti-oksidan. Anti-oksidan diketahui memiliki imbas melindungi sel tubuh terhadap imbas jelek zat radikal bebas, dengan tips mengikat zat radikal bebas tersebut.Banyak jago mempercayai bahwa zat anti-oksidan juga sanggup mencegah serangan stroke dengan tips mengurangi kerusakan pada dinding pembuluh darah organ otak kita.
Dalam penelitian diatas, para jago peneliti sudah menemukan bahwa orang dengan kadar tertinggi zat kimia yg disebut lycopene (juga sebagai zat anti-oksidan) didalam darahnya, akan mengurangi sampai 55% kemunginan terjadinya serangan stroke bila dibandingkan dengan mereka yg memiliki kadar rendah zat lycopene ini.
Zat lycopene yaitu zat kimia yg memberi warna merah segar pada buah tomat.
Penelitian ini dilsayakan oleh University of Eastern Finland, di Lapland Central Hospital, bekerja-sama dengan University Hospital of Kuopio di Finland.
Hasil penelitian ini sudah dipublikasikan di jurnal kedokteran Neurology
Dan hasil penelitian ini juga sudah dikutip oleh Radio BBC
Bagaimana Penelitian Ini Dilsayakan ?
Ini yaitu jenis penelitian prospektif pada sekelompok orang, dengan melihat korelasi antara konsentrasi zat karotinoid pada awal penelitian dan resiko serangan stroke secukup usang follow up.Penelitian zat karotinoid ini meliput :
- lycopene
- alpha karotin, yg terdapat dalam sayuran wortel dan bayam
- beta karotin, yg memberi warna kuning pada sayuran wortel
- alpha tokopherol, yg lebih dikenal sebagai vitamin E
- retinol, yg lebih kita kenal sebagai vitamin A
Para peneliti sudah mendapat 1,031 orang yg tinggal sekitar kota Kuopio Finlandia, yg berusia antara 42 sampai 61 tahun, yg tidak memiliki riwayat serangan stroke sebelumnya.
Pada awal penlitian, kadar zat karotinoid dalam darah mereka sudah diukur dan dicatat.
Pada kelompok pedan uji klinik ini, juga sudah diukur parameter kesehatan yg lain, menyerupai contohnya :
- Jumlah kadar LDL (cholesterol "jahat") didalam darah
- Jumlah kadar HDL (cholesterol "baik")
- Jumlah total cholesterol dan Trigliserida
- Tekanan darah
- Body Mass Index (BMI)
- Kebiasaan konsumsi alkohol
- Aktifitas fisik atau kebiasaan berolah raga
- Penyakit diabetes mellitus
- Kebiasaan merokok
Kelompok orang pedan uji klinik ini di-ikuti terus sampai uji klinik ini selesai pada waktunya, atau dikala mereka mendapat serangan stroke. Masa uji klinik ini selesai dalam waktu rata-rata 12.1 tahun.
Dari data FINMONICA, semacam pusat penelitian dan pendataan penderita stroke di Finlandia, jumlah pedan yg mengalami serangan stroke ini dikumpulkan.
Para peneliti menganalisa korelasi antara kadar zat karotinoid pada awal penelitian dengan serangan stroke yg terjadi, dengan juga memperhatikan faktor resiko para pedan uji klinik ini menyerupai contohnya usia pedan, Body Mass Index (ukuran berat badan), tekanan darah, kadar lemak dan cholesterol pada awal penelitian, kebiasaan merokok dan minum alkohol, penyakit diabetes dan riwayat stroke sebelumnya.
Secukup usang mengikuti penelitian, sudah terjadi 67 kasus serangan stroke, 50 di antaranya menderita bentuk serangan stroke yg paling sering ditemukan, yaitu stroke jawaban sumbatan pembuluh darah oleh bekuan darah yg disebut iskemik stroke. Dan usia mereka yg mendapat serangan stroke ini juga lebih tua, juga menderita penyakit tekanan darah tinggi, dan memiliki kecenderungan untuk menderita penyakit diabetes mellitus, dan konsentrasi zat lycopene yg rendah didalam darahnya.
Para peneliti juga membagi para pedan uji klinik berdasarkan konsentrasi kadar karotinoid darah menjadi kelompok yg berkonsentrasi tinggi dan kelompok yg berkonsentrasi rendah, dan ditemukan hasil dan kesimpulan berikut :
Untuk kelompok dengan konsentrasi karotinoid darah yg tinggi :
- Resiko mendapat serangan stroke ini menurun sampai 55% dibandingkan dengan kelompok yg kadar zat karotinoid darahnya rendah
- Resiko mendapat serangan stroke iskemik- stroke sebab sumbatan pembukuh darah oleh bekuan darah menurun sampai 59% bila diandingkan dengan kelompok yg kadar zat karotinoidnya rendah.
Konklusi Hasil Penelitian Zat Karotinoid :
Dalam penelitian di Finlandia ini ditemukan hasil bahwa orang dengan konsentrasi lycopene yg tinggi pada awal penelitian, maka resiko menderita serangan stroke ini menurun sampai 55% dan resiko mendapat serangan stroke iskemik jawaban sumbatan bekuan darah juga menurun sampai 59%, bila dibandingkan dengan kelompok yg konsentrasi rendah zat lycopene didalam darahnya.
Memang disadari bahwa peneitian ini kurang dari sempurna, sebab banyak faktor lain yg juga ikut kuat dan mempengaruhi patofisiologi terjadinya serangan stroke ini, termasuk serangan stroke iskemik jawaban sumbatan pembuluh darah oleh bekuan darah, menyerupai contohnya faktor usia, faktor penyakit khronik hipertensi, potensi menderita penyakit diabetes mellitus, kebiasaan hidup sehat dan olah raga, jumlah kadar lipid darah (LDL dan HDL) dll yg semestinya juga ikut dan diperhitungkan dengan teliti.
Namun satu hal yg niscaya adalah :
- mengkonsumsi diet yg seimbang, yg mengandung sayuran dan buah-buahan, yg kaya dengan zat karotinoid, sebab sudah banyak bukti yg menyokong kenyataan, bahwa sayuran dan buah-buahan ini bis,a mengurangi resiko penyakit jantung, hipertensi, yg merupakan faktor resiko untuk terjadinya serangan stroke, termasuk serangan stroke iskemik.
- Bahkan konsumsi bauh-buahan dan sayuran setips teratur juga bis,a mengurangi resiko kita menderita penyakit kanker jenis tertentu.