Source: Google free image |
Kaprikornus pada ketika terjadi ajal pada pasangan hidupnya, maka yg meninggal itu bukan hanya satu orang saja, tetapi bergotong-royong terjadi dua orang yg meninggal...Sebab ajal pada orang atau pasangan yg satu mungkin saja lantaran kanker, atau penyakit jantung, atau jenis penyakit yg lain, tetapi alasannya yaitu ajal pada orang berikut atau pasangannya yaitu alasannya yaitu yg disebut "broken heart syndrome" atau "gejalah patah hati", dan gejalah ini sudah ada semenjak zaman dahulu, hanya gres disadari terakhir ini.
Meskipun hal ini masih diragukan oleh beberapa orang hebat kedokteran ihwal imbas atau efek kejadian pada kehidupan insan terhadap kelangsungan hidup pasangan lainnya menyerupai yg digambarkan oleh nama penyebab ajal pasangan lain. Sekarang banyak yg sependapat bahwa hal ini bergotong-royong disebabkan oleh terjadinya fatwa hormon adrenalin yg meningkat setips tiba-tiba pada tiap kejadian pada kehidupan insan yg dramatis dan sangat mencekam, menyerupai sakit penyakit dan ajal orang dan anggota keluarga yg dicintai.
Kejadian yg demikian akan menimbulkan bilik jantung kiri kita berubah bentuk menjadi bentuk kerucut. Karena bentuk kerucut jantung ini sangat menyerupai dengan pot yg digunakan oleh nelayan Jepang untuk menjala dan menangkap gurita, sehingga gejalah broken heart syndrome ini mungkin akan lebih tepat diberi nama atau disebut "Takotsubo Cardiomyopathy", dan inilah nama kedokteran yg dikenal hingga sekarang.
Kejadian yg demikian akan menimbulkan bilik jantung kiri kita berubah bentuk menjadi bentuk kerucut. Karena bentuk kerucut jantung ini sangat menyerupai dengan pot yg digunakan oleh nelayan Jepang untuk menjala dan menangkap gurita, sehingga gejalah broken heart syndrome ini mungkin akan lebih tepat diberi nama atau disebut "Takotsubo Cardiomyopathy", dan inilah nama kedokteran yg dikenal hingga sekarang.
Beberapa tahun yg sudah lalu, pernah ada penelitian yg dilsayakan oleh The Harvard Medical School ihwal "Broken Heart Syndrome" ini, yg menitik beratkan pada kejadian dramatis dari kehidupan insan yg banyak berkaitan dengan situasi yg penuh tekanan. Mungkin temuan mereka akan memperlihatkan kita tanggapan ihwal pertanyaan atau duduk perkara berkaitan dengan "Broken Heart Syndrome" ini.
Ada pasangan suami isteri berusia sekitar 80an tahun, dan mereka sudah hidup bersama didalam rumah yg sama secukup usang 50 tahun, bis,a kita baygkan apa yg sudah mereka alami dalam kurun waktu secukup usang hidup bersama itu ?
Untuk beberapa gelintir orang mungkin sulit membaygkan bahwa hubungan ini akan menjadikan ikatan perasaan antara pasangan ini, supaya saja Anda tidak termasuk segelintir orang ini, atau anda akan kehilangan sisi ilmiah yg mendukung adanya fakta ini.
Seringkali kita terlalu menaruh perhatian kita terhadap ketidak setiaan para orang populer atau selebriti dan jumlah persentase janji nikah yg berakhir dengan perceraian dan disisi lain, kita sudah melupakan begitu banyak hubungan janji nikah yg berlangsung dan bertahan seumur hidup, yaitu hubungan janji nikah dimana mereka tetap memegang teguh janji saling setia satu sama lain dan tetap saling menyaygi hingga maut mereka.
Memang ini bukan berarti tiap janji nikah yg berakhir dengan broken heart syndrome yaitu niscaya janji nikah yg sempurna, tetapi umumnya kebanyakan janji nikah yaitu memang demikian sesungguhnya. Sehingga dalam sudut pandang kita, maka hasil penlitian dari Harvard University ini yaitu bersifat konklusif dan tidak perlu diubahsuaikan atau di perbaiki lagi.
Mari kita lihat data data yg dikemukan oleh penelitian Harvard University ini, dan setelah itu, Anda bis,a menarik kesimpulan sendiri.
Kesimpulan dari Penelitian HARVARD UNIVERSITY
Sekolah Kedokteran Harvard University memulai penlitian broken heart syndrome ini semejak tahun 1993 yg berlangsung hingga 9 tahun cukup lamanya, untuk jenis penlitian ini merupakaan penelitian yg berskala besar, lantaran sudah melibatkan 518,240 pasangan suami isteri atau melibatkan lebih dari 1,000,000 orang.
Berbitips ihwal penelitian ini ...."Dalam penelitian kita, sudah memperlihatkan bahwa orang bekerjasama sedemikian rupa satu sama lain dimana tingkat kesehatan yg satu akan memengaruhi kesehatan pasangannya," kata Dr. Nicholas Christakis. PhD, seorang profesor dari Department of Healthcare Policy at the Harvard Medical School.
Dr. Christakis kemudian berkata, "Penemuan ini sangat menarik...Ketika salah satu anggota pasangan harus dirawat dirumah sakit, maka resiko ajal untuk pasangnya lain akan meningkat setips nyata, dan tetap tinggi hingga 2 tahun berikutnya" Ia menambahkan bahwa jangka waktu dengan resiko besar ini yaitu jangka pendek, dalam waktu 30 hari pertama setelah salah satu pasangan dirawat dirumah sakit atau setelah meninggal.
Tetapi setelah melewati jangka waktu tersebut, maka resiko kematian antara anggota pasangan yaitu sama dengan angka ajal yg sesungguhnya.
Broken heart syndrome ini sering terjadi pada orang renta yg sudah hidup bersama cukup cukup lama.
Yang sangat mengagetkan yaitu bahwa jenis penyakit tertentu akan menghipnotis pasangannya setips berbeda. Semakin hebat penyakit itu menjadikan beban fisik dan kemampuan mental, maka semakin hebat imbas yg ditimbulkan bagi anggota pasangannya.
Menurut pengamatan Dr. Christakis, " Diantara kaum laki-laki dengan isterinya yg dirawat lantaran kanker kolon (usus besar) maka hampir tidak menjadikan imbas apapun pada angka ajal suami mereka. Tetapi bila isteri dirawat dengan penyakit jantung, maka resiko ajal suaminya akan meningkat hingga 12% lebih tinggi dibandingkan bila isterinya tidak sakit. Jika isterinya dirawat lantaran penyakit dementia (gangguan daya ingat dan fungsi otak), maka resiko suaminya meningkat menjadi 22%. Hal sebaliknya juga terjadi pada perempuan yg suaminya dirawat lantaran penyakit diatas."
Bagi kita yg tidak biasa atau familiar dengan fenomena ini mungkin akan terkejut bahwa kaum laki-laki lebih rentan untuk meninggal lantaran broken heart syndrome daripada kaum wanita.
"Dalam penelitian secukup usang 9 tahun ini, 383,480 orang suami (74%) dan 347,269 isteri (67%) yg paling sedikit pernah dirawat satu kali dirumah sakit, dan 252,557 suami (49%) dan 156,004 isteri (30%) sudah meninggal dunia. Umur rerata kaum laki-laki yaitu 75 tahun dan umur rerata kaum wanitanya yaitu 72 tahun. (the New England Journal of Medicine, February 2006)
Cinta itu Perasaan atau Sebuah Ketrampilan ?
Ada sekelompok orang yg lebih gampang mati lantaran patah hati daripada orang yg lain, tapi jangan Anda menarik kesimpulan yg salah bahwa ini disebabkan kelompok itu terlalu lemah sehingga tidak sanggup menghadapi situasi penuh tekanan ini. Karena memang tidak diragukan lagi bahwa kehilangan pasangan hidup setelah menjalankan hidup bersama sekian cukup usang itu sangat menekan, dan seringkali tekanan ini bahkan lebih dari yg bis,a kita baygkan.
Untuk mengerti duduk perkara broken heart syndrome atau patah hati ini memerlukan tips pandang filosofi setips mendalam, dan ketika Anda bis,a melsayakannya, maka tentu Anda akan sependapat bahwa tiap kejadian dramatis dalam kehidupan manusia, juga menyerupai stress yg lain, bis,a menimbulkan terjadinya serangan jantung.
Dan hasil penelitian Harvard University ini sudah memperlihatkan banyak bukti yg bis,a dibentuk untuk menarik kesimpulan bahwa sudah terjadi hubungan kejiwaan yg bervariasi diantara tiap manusia.
Untuk beberapa orang mungkin juga terdapat hubungan yg dipengaruhi oleh faktor ketergantungan satu terhadap yg lain, tetapi yaitu salah bila kita mengabaikan adanya kesanggupan insan untuk menyayangi setips mendalam satu terhadap yg lain, terutama antara pasangan suami isteri yg sudah hidup bersama dengan mesra untuk sekian puluh tahun cukup lamanya.
Apakah Anda pernah mencicipi hal demikian (mencintai) orang lain atau mengalami orang lain memiliki perasaan yg sama terhadap Anda ? Ini mungkin memang hal yg kita semua harapkan, tetapi sekali lagi, kita tidak bis,a mem.buat itu terjadi begitu saja, lantaran ada sesuatu yg setips istimewa mem.buat hal (saling mencintai) ini terjadi. Kita tidak menentukan siapa yg akan kita cintai atau sebaliknya, siapa yg akan menyayangi kita.
Karena cinta ini bukan sebuah ketrampilan, tetapi cinta itu yaitu sebuah perasaan. Kaprikornus tips terbaik yaitu kita mengenalin perasaan cinta ini ketika sedang melanda diri kita dan merawatnya supaya bertahan cukup lama.
Jadi mungkin inilah pesan untuk kita semua, yg ingin disampaikan oleh mereka semua yg sudah meninggal lantaran broken heart syndrome atau patah hati.
Jangan tsayat patah hati, tetapi cintailah pasangan kita semaksimal mungkin sewaktu kita masih hidup dan masih bis,a kita lsayakan dengan sadar dan kita menikmatinya...
Tom LeDuc
Happy Healthy Living !
Source: http://sehattipsalamiah.blogspot.com
.