- Hubungan Perokok Pasif dan Dementia
Secukup usang ini kita menganggap bahwa ancaman paling besar yaitu bagi mereka yg merokok setips aktif, mereka ini bis,a menderita banyak sekali penyakit, dari yg ringan ibarat batuk pilek, hingga yg serius dan mematikan ibarat menderita impotensi, kanker paru-paru dan juga penyakit serangan jantung dan stroke otak.
Sehingga banyak sudah nasehat dan ancaman yg diberikan kepada kaum perokok aktif ini untuk menghentikan aktivitas jelek dan membunuh diri sendiri ini, namun jadinya hingga sejauh ini, begitu -begitu saja, tidak terlalu banyak yg tertarik untuk berhenti demi kesehatan dirinya sendiri, tapi malahan dari hari ke hari, jumlah yg "terjerumus" semakin meningkat saja, lihat saja bukti omzet penjualan rokok yg meningkat, banyak perokok gres yg masih berusia remaja, promosi rokok dengan papan iklan-iklan yg ada dimana-mana dan besarnya tidak tanggung-tanggung, segede lapangan bola itu iklan penganjuran rokok !
Sehingga banyak sudah nasehat dan ancaman yg diberikan kepada kaum perokok aktif ini untuk menghentikan aktivitas jelek dan membunuh diri sendiri ini, namun jadinya hingga sejauh ini, begitu -begitu saja, tidak terlalu banyak yg tertarik untuk berhenti demi kesehatan dirinya sendiri, tapi malahan dari hari ke hari, jumlah yg "terjerumus" semakin meningkat saja, lihat saja bukti omzet penjualan rokok yg meningkat, banyak perokok gres yg masih berusia remaja, promosi rokok dengan papan iklan-iklan yg ada dimana-mana dan besarnya tidak tanggung-tanggung, segede lapangan bola itu iklan penganjuran rokok !
Baiklah jikalau mereka kaum perokok ini beranggapan bahwa urusan rokok dan kesehatan yaitu urusan mereka kaum perokok sendiri, tapi apakah mereka juga tahu, bahwa asap rokok (baca asap racun) yg mereka hembuskan kemana-mana itu, berdampak sama jahat dan negatifnya terhadap kesehataan orang sekitar yg tidak merokok ?
Baagi orang sekitar kaum perokok, yg bahwasanya tidak merokok, namun terpaksa menghirup asap rokok yg dihembuskan oleh perokok, yg mungkin kebetulan sedang berada ditempat atau diruang yg sama dengan penghembus asap racun ini, golongan orang ini disebut Kaum Perokok Pasif, atau dikenal juga sebagai "second hand smoker" atau "environmental tobacco smoker (ETS)".
Bahaya bagi golongan perokok pasif ini tidak kalah hebatnya dengan mereka yg perokok aktif, alasannya yaitu penyakit-penyakit serius ibarat jantung dan pembuluh darah, penyakit susukan pernafasan dan kanker paru-paru juga akan diderita oleh mereka yg perokok pasif ini, akhir racun asap rokok yg terpaksa mereka hirup.
Sudah ada ilmuwan yg mewaspadai imbas jelek asap rokok terhadap fungsi otak manusia.
Konon, hingga dikala ini masih diragukan apakah akhir merokok setips pasif ini akan menimbulkan terjadinya dementia, yaitu suatu keadaan dimana terjadi penurunan daya ingat terhadap hal atau bencana yg gres terjadi, atau lebih gamblangnya yaitu penurunan daya ingat otak.
Namun penelitian baru-baru ini menunjukkan adanya hubungan positif antara merokok pasif dengan gangguan fungsi kognitif otak, yg merupakan salah satu gejalah kasatmata gangguan daya ingat otak atau dementia.
Penelitian ini, yg jadinya sudah dipublikasikan di Occupational and Environmental Medicine, yaitu hasil kerjasama antara ilmuwan King's College London dengan Anhui Medical University, China, bersama dengan ilmuwan dari Inggris dan Amerika.
Menurut data Badan Kesehataan Dunia atau WHO, bahwa sekitar 80% dari lebih satu milijard perokok seluruh dunia berasal dari negara dengan pendapatan yg rendah hingga sedang, dimana beban penyakit akhir rokok dan kematian akhir imbas jelek asap rokok adalah sangat besar, tetapi hanya 11 % penduduk dunia yg terlindung dari ancaman rokok alasannya yaitu adanya undang-undang anti rokok yg tegas dan jelas.
Kita juga tahu, bahwa negara China yaitu negara pemakai tembakau terbesar dunia, dengan jumlah perokok yg sudah mencapai 350 juta orang. Sejak tahun 2006, pemerintah negara China sudah setips aktif memberlsayakan undang-undang pelarangan rokok dilingkungan dan temapt umum, ibarat dirumah sakit, sekolah, di alat angkutan penumpang umum dan tempat-tempat umum lainnya, meskipun implementasinya masih belum lancar dan diterima luas oleh masyarakat umum.
Data terkini menunjukkan bahwa jumlah perokok pasif masih tetap tinggi, dimana 50% orang tiap harinya terpapar dengan asap tembakau disekitar lingkungan hidupnya. Dan negara China juga dengan jumlah penderita dementi tertinggi di dunia, dibarengi dengan bertambahnya jumlah perkara gres alasannya yaitu bertambahnya penduduk yg berusia lanjut.
Dr. Ruoling Chen, seorang dosen senior dalam bidang kesehatan masyarakat dari King College London dan rekannya menginterview 5.921 orang yg berusia lebih 60 tahun didaerah pedusunan dan desa di Anhui, Guangdong, Heilongjiang, Shanghai dan Shanxi, untuk mengetahui setips persis paparan asap rokok dalam lingkungan hiduporang-orang ini, kebiasaan merokok merekaa dan mengukur tingkat keparahan gangguan daya ingat dementia ini.
Mereka menemukan bahwa 10% dari kelompok orang-orang ini, memiliki tingkat gangguan fungsi daya ingat yg parah, dan ini sangat terang bekerjasama dengan cukup usang dan seringnya paparan asap rokok dilingkungan hidup mereka. Hubungan antara parahnya gangguan daya ingat ini dengan paparan asap rokok, ditemukan pada orang orang yg tidak pernah merokok, juga pada bekas perokok dan mereka yg hingga dikala ini masih menjadi perokok aktif.
Data yg diperoleh dari kelompok penduduk Anhui pada tahun 2001 - 2003 perihal gejalah dementia dan pada tindak lanjut tahun 2007 - 2008 pada kelompok penduduk yg sama, menunjukkan bukti bahwa paparan asap rokok bagi perokok pasif sudah meningkatkan penderita gangguan daya ingat atau dementia ini.
Sehingga Dr. Ruoling Chen, selain dosen senior di potongan kesehatan masyarakat di King College yg juga merangkap menjadi professor di Anhui Medical University, menyampaikan " Perokok pasif yaitu faktor resiko utama sebagai penyebab timbulnya gangguan daya ingat yg serius, ibarat yg dibuktikan dalam penelitian di China ini. Dengan menghindari paparan asap rokok dalam lingkungan hidup kita, akan mengurangi dan menghilangkan faktor resiko terjadinya gangguan daya ingat yg serius ini"
"China, bersama beberapa negara lain, dikala ini memiliki jumlah penduduk usia lanjut yg cukup banyak, jadi dementia mempunya imbas yg cukup berarti bukan hanya bagi penderitanya, tapi juga bagi keluarga, dan mereka yg merawatnya. Ini yaitu beban yg sangat besar bagi masyarakat dan negara"
Apa yg ditemukan dalam penelitian diatas, bersama penelitian kedua yg gres dilsayakan oleh Chen dan rekan, yg dipublikasikan di majalah kedokteran Alzheimer's & Dementia, yg menunjukkan hubungan positif antara perokok pasif dengan penyakit Alzheimer, memperkuat tuntutan untuk melindungi masyarakat umum dari paparan asap rokok dalam lingkungan hidup mereka.
"Pada dikala ini, kita menyadari bahwa sekitar 90% penduduk dunia masih hidup dinegara, dimana belum ada tempat umum yg harus bebas dari asap rokok. Sehingga diharapkan kampanye aktif untuk melawan paparan tembakau kepada publik, sehingga ini akan membantu mengurangi resiko terjadinya gangguan daya ingat berat dementia, dan mengurangi epidemi dementia diseluruh dunia"
Ia juga menambahkan " Meningkatnya resiko terjadinya gangguan dementia yg berat pada perokok pasif ini yaitu sama dengan resiko meningkatnya penyakit jantung koroner pada kelompok perokok pasif ini - sehingga diharapkan tindakana pencegahan yg segera, tidak hanya di negara China saja, tapi juga dilsayakan dibanyak negara yg lain ! "
Nah, setelah membaca ulasan ini, bagi para perokok aktif yg masih melsayakan kebiasaan jelek ini, apakah anda tidak mulai tergugah dan mulai berpikir untuk berhenti merokok, bertanggung jawab terhadap kesehatan diri anda sendiri ? Juga bertanggung jawab terhadap kesehatan orang-orang yg anda cintai; istri, anak, orang renta dan saudara yg berada disekitar anda ? Atau juga bertanggung jawab terhadap kesehatan orang yg berada dilingkungan sekitar anda ?
Perokok Pasif dilingkungan hidup kita
Source: King's College London
Sudah ada ilmuwan yg mewaspadai imbas jelek asap rokok terhadap fungsi otak manusia.
Konon, hingga dikala ini masih diragukan apakah akhir merokok setips pasif ini akan menimbulkan terjadinya dementia, yaitu suatu keadaan dimana terjadi penurunan daya ingat terhadap hal atau bencana yg gres terjadi, atau lebih gamblangnya yaitu penurunan daya ingat otak.
Namun penelitian baru-baru ini menunjukkan adanya hubungan positif antara merokok pasif dengan gangguan fungsi kognitif otak, yg merupakan salah satu gejalah kasatmata gangguan daya ingat otak atau dementia.
Penelitian ini, yg jadinya sudah dipublikasikan di Occupational and Environmental Medicine, yaitu hasil kerjasama antara ilmuwan King's College London dengan Anhui Medical University, China, bersama dengan ilmuwan dari Inggris dan Amerika.
Menurut data Badan Kesehataan Dunia atau WHO, bahwa sekitar 80% dari lebih satu milijard perokok seluruh dunia berasal dari negara dengan pendapatan yg rendah hingga sedang, dimana beban penyakit akhir rokok dan kematian akhir imbas jelek asap rokok adalah sangat besar, tetapi hanya 11 % penduduk dunia yg terlindung dari ancaman rokok alasannya yaitu adanya undang-undang anti rokok yg tegas dan jelas.
Kita juga tahu, bahwa negara China yaitu negara pemakai tembakau terbesar dunia, dengan jumlah perokok yg sudah mencapai 350 juta orang. Sejak tahun 2006, pemerintah negara China sudah setips aktif memberlsayakan undang-undang pelarangan rokok dilingkungan dan temapt umum, ibarat dirumah sakit, sekolah, di alat angkutan penumpang umum dan tempat-tempat umum lainnya, meskipun implementasinya masih belum lancar dan diterima luas oleh masyarakat umum.
Data terkini menunjukkan bahwa jumlah perokok pasif masih tetap tinggi, dimana 50% orang tiap harinya terpapar dengan asap tembakau disekitar lingkungan hidupnya. Dan negara China juga dengan jumlah penderita dementi tertinggi di dunia, dibarengi dengan bertambahnya jumlah perkara gres alasannya yaitu bertambahnya penduduk yg berusia lanjut.
Dr. Ruoling Chen, seorang dosen senior dalam bidang kesehatan masyarakat dari King College London dan rekannya menginterview 5.921 orang yg berusia lebih 60 tahun didaerah pedusunan dan desa di Anhui, Guangdong, Heilongjiang, Shanghai dan Shanxi, untuk mengetahui setips persis paparan asap rokok dalam lingkungan hiduporang-orang ini, kebiasaan merokok merekaa dan mengukur tingkat keparahan gangguan daya ingat dementia ini.
Mereka menemukan bahwa 10% dari kelompok orang-orang ini, memiliki tingkat gangguan fungsi daya ingat yg parah, dan ini sangat terang bekerjasama dengan cukup usang dan seringnya paparan asap rokok dilingkungan hidup mereka. Hubungan antara parahnya gangguan daya ingat ini dengan paparan asap rokok, ditemukan pada orang orang yg tidak pernah merokok, juga pada bekas perokok dan mereka yg hingga dikala ini masih menjadi perokok aktif.
Data yg diperoleh dari kelompok penduduk Anhui pada tahun 2001 - 2003 perihal gejalah dementia dan pada tindak lanjut tahun 2007 - 2008 pada kelompok penduduk yg sama, menunjukkan bukti bahwa paparan asap rokok bagi perokok pasif sudah meningkatkan penderita gangguan daya ingat atau dementia ini.
Sehingga Dr. Ruoling Chen, selain dosen senior di potongan kesehatan masyarakat di King College yg juga merangkap menjadi professor di Anhui Medical University, menyampaikan " Perokok pasif yaitu faktor resiko utama sebagai penyebab timbulnya gangguan daya ingat yg serius, ibarat yg dibuktikan dalam penelitian di China ini. Dengan menghindari paparan asap rokok dalam lingkungan hidup kita, akan mengurangi dan menghilangkan faktor resiko terjadinya gangguan daya ingat yg serius ini"
"China, bersama beberapa negara lain, dikala ini memiliki jumlah penduduk usia lanjut yg cukup banyak, jadi dementia mempunya imbas yg cukup berarti bukan hanya bagi penderitanya, tapi juga bagi keluarga, dan mereka yg merawatnya. Ini yaitu beban yg sangat besar bagi masyarakat dan negara"
Apa yg ditemukan dalam penelitian diatas, bersama penelitian kedua yg gres dilsayakan oleh Chen dan rekan, yg dipublikasikan di majalah kedokteran Alzheimer's & Dementia, yg menunjukkan hubungan positif antara perokok pasif dengan penyakit Alzheimer, memperkuat tuntutan untuk melindungi masyarakat umum dari paparan asap rokok dalam lingkungan hidup mereka.
"Pada dikala ini, kita menyadari bahwa sekitar 90% penduduk dunia masih hidup dinegara, dimana belum ada tempat umum yg harus bebas dari asap rokok. Sehingga diharapkan kampanye aktif untuk melawan paparan tembakau kepada publik, sehingga ini akan membantu mengurangi resiko terjadinya gangguan daya ingat berat dementia, dan mengurangi epidemi dementia diseluruh dunia"
Ia juga menambahkan " Meningkatnya resiko terjadinya gangguan dementia yg berat pada perokok pasif ini yaitu sama dengan resiko meningkatnya penyakit jantung koroner pada kelompok perokok pasif ini - sehingga diharapkan tindakana pencegahan yg segera, tidak hanya di negara China saja, tapi juga dilsayakan dibanyak negara yg lain ! "
Nah, setelah membaca ulasan ini, bagi para perokok aktif yg masih melsayakan kebiasaan jelek ini, apakah anda tidak mulai tergugah dan mulai berpikir untuk berhenti merokok, bertanggung jawab terhadap kesehatan diri anda sendiri ? Juga bertanggung jawab terhadap kesehatan orang-orang yg anda cintai; istri, anak, orang renta dan saudara yg berada disekitar anda ? Atau juga bertanggung jawab terhadap kesehatan orang yg berada dilingkungan sekitar anda ?
Perokok Pasif dilingkungan hidup kita
Berhentilah merokok, maka Anda sudah BERBUAT BAIK, BERHEMAT dan HIDUP SEHAT !
Source: King's College London