Persalinan prematur yaitu kondisi dimana ibu hamil melahirkan bayi, meski usia kehamilan belum genap 37 atau 38 minggu. Kondisi ini tidak baik, alasannya yaitu sanggup meningkatkan resiko komplikasi medis terutama persoalan pernafasan bagi bayi. Untuk mengatasi persoalan pernapasan, biasanya bayi lahir prematur akan dilsayakan pernafasan buatan atau perawatan intensif. Mengetahui kondisi tersebut, tentu ibu hamil harus waspada dan memahami tanda-tanda persalinan prematur, sehingga apabila ibu hamil mengalaminya, tidak perlu panik dan mendapat perawatan yg tepat.
Beberapa hal yg sanggup meningkatkan resiko persalinan prematur adalah, sakit kronis yg diderita ibu hamil, komplikasi kehamilan tertentu, dan kondisi ibu hamil yg penuh dengan tekanan jiwa (stres). Adapun selain mengetahui faktor penyebab persalinan prematur, ibu hamil harus waspada terhadap tanda-tanda persalinan prematur, yg diantaranya adalah:
Pertolongan pertama bis,a dilsayakan dengan ibu hamil diminta untuk berbaring miring di daerah tidur, dan kemudian Kontraksi akan diamati dan dicatat. Pada dikala ini, Dokter akan membitipskan dengan ibu hamil laba dan resiko menghentikan kontraksi dan kemungkinan komplikasi bagi bayi. Untuk menghentikan kontraksi, biasanya dokter akan memakai obat yg memang tidak semua obat.
Apabila obat tidak bisa menghentikan kontraksi, maka upaya persalinan akan dimonitor dengan alat elektronik dan ibu hamil akan melahirkan dalam ruangan yg diberi perlengkapan untuk stabilisasi bayi yg gres lahir dengan kondisi belum cukup bulan. Agar kondisi bayi tetap terkontrol, maka dokter anak akan disiagakan untuk merawat bayi prematur.
Ringkasan:
Beberapa hal yg sanggup meningkatkan resiko persalinan prematur adalah, sakit kronis yg diderita ibu hamil, komplikasi kehamilan tertentu, dan kondisi ibu hamil yg penuh dengan tekanan jiwa (stres). Adapun selain mengetahui faktor penyebab persalinan prematur, ibu hamil harus waspada terhadap tanda-tanda persalinan prematur, yg diantaranya adalah:
- Merasakan kram atau rasa sakit pada punggung menyerupai ketika tiba bulan,
- Terjadi kram perut, dengan atau tanpa diare,
- Mengalami kontraksi rahim yg teratur baik itu dengan rasa sakit atau tidak, dengan jarak waktu sepuluh menit atau kurang.
- Merasakan tertekan pada perut pecahan bawah, terasa berat atau menyerupai bayi didalam janin mendorong ke bawah.
- Keluar air atau cairan lain dari vagina.
Penanganan untuk Persalinan Prematur
Pertolongan pertama bis,a dilsayakan dengan ibu hamil diminta untuk berbaring miring di daerah tidur, dan kemudian Kontraksi akan diamati dan dicatat. Pada dikala ini, Dokter akan membitipskan dengan ibu hamil laba dan resiko menghentikan kontraksi dan kemungkinan komplikasi bagi bayi. Untuk menghentikan kontraksi, biasanya dokter akan memakai obat yg memang tidak semua obat.
Apabila obat tidak bisa menghentikan kontraksi, maka upaya persalinan akan dimonitor dengan alat elektronik dan ibu hamil akan melahirkan dalam ruangan yg diberi perlengkapan untuk stabilisasi bayi yg gres lahir dengan kondisi belum cukup bulan. Agar kondisi bayi tetap terkontrol, maka dokter anak akan disiagakan untuk merawat bayi prematur.
Ringkasan:
- Bayi prematur yaitu bayi yg dilahirkan dikala usia kehamilan kurang dari 37 minggu,
- Penyakit kronis pada ibu hamil sanggup meningkatkan resiko persalinan prematur,
- Bayi prematur harus dirawat dan ditempatkan setips khusus.