Persalinan bagi perempuan merupakan salah satu insiden besar secukup usang hidupnya. Untuk proses ini, perempuan memerlukan seluruh kemampuan baik tenaga maupun pikiran. Harapan seluruh wanita, tentu sanggup nantinya sanggup melalui proses persalinan dengan lancar dan secukup lamat. Namun tentu kenyataan tidak selalu sama dengan apa yg diinginkan, lantaran banyak proses persalinan yg menyebabkan terjadinya komplikasi.
Bagi anda Ibu Hamil, yg ketika ini sedang menunggu buah hati dari dalam kandungan, sebaiknya mengenal beberapa komplikasi setelah persalinan, yg diantaranya adalah:
Perdarahan pada Masa Nifas lantaran perdarahan postpartum atau pendarahan setelah persalinan ialah keluarnya darah yg darah jumlahnya lebih dari 500 ml. Hal ini lebih sering terjadi lantaran atoni uteri (otot rahim) tidak berkontraksi sebagaimana mestinya segera setelah bayi lahir. Perdarahan post partum yg terjadi dalam 24 jam pertama sebaiknya berada dalam pengawasan dokter yg ketat. Adapun pendarahan berlebihan pada masa nifas ini umumnya disebabkan lantaran infeksi.
Gejala yg mengikuti gangguan ini ialah wajah tampak pucat, nadi cepat dan lemah, kulit kaki dan tangan dingin, terjadi perdarahan melalui vagina berulang dalam jumlah banyak dan menetap, atau terjadi perdarahan di vagina yg didani busuk busuk. Sehingga apabila anda mengalami tanda-tanda ibarat ini, sebaiknya segera lsayakan investigasi ke dokter.
Infeksi Pasca Persalinan (Postpartum), yg terjadi sekitar enam jam pertama setelah persalinan. Gejala jerawat ini ialah meningkatnya suhu tubuh, merasa tidak lezat badan, menggigil, sakit kepala, peningkatan sel darah putih, wajah pucat, denyut jantung cepat, rasa nyeri jikalau potongan perut ditekan, rasa nyeri dan cairan yg keluar dari rahim berbau busuk.
Ruptur Uteri, ialah terjadinya robekan pada rahim atau rahim tidak utuh yg disebabkan karena, persalinan sebelumnya dengan caesar , persalinan dengan janin yg terlalu besar, kehamilan dengan peregangan rahim yg berlebihan atau kehamilan kembar. Apabila penanganan duduk masalah ini cepat, maka efek terburuk sanggup dihindarkan. Bagi perempuan yg mempunyai riwayat ruptur uteri pada kehamilan sebelumnya, maka sangat disarankan untuk tidak hamil lagi, lantaran beresiko tinggi mengalami ruptur uteri .
Trauma Perineum, ialah komplikasi setelah persalinan yg disebabkan lantaran adanya luka pada perineum, lantaran desakan kepala atau potongan tubuh janin setips tiba-tiba, ukuran janin terlalu besar, proses persalinan terlalu cukup lama, atau lantaran penggunaan alat bantu persalinan (misal forsep). Trauma Perineum bis,a memicu rasa nyeri pada perut hingga beberapa minggu.
Ringkasan:
Bagi anda Ibu Hamil, yg ketika ini sedang menunggu buah hati dari dalam kandungan, sebaiknya mengenal beberapa komplikasi setelah persalinan, yg diantaranya adalah:
Perdarahan pada Masa Nifas lantaran perdarahan postpartum atau pendarahan setelah persalinan ialah keluarnya darah yg darah jumlahnya lebih dari 500 ml. Hal ini lebih sering terjadi lantaran atoni uteri (otot rahim) tidak berkontraksi sebagaimana mestinya segera setelah bayi lahir. Perdarahan post partum yg terjadi dalam 24 jam pertama sebaiknya berada dalam pengawasan dokter yg ketat. Adapun pendarahan berlebihan pada masa nifas ini umumnya disebabkan lantaran infeksi.
Gejala yg mengikuti gangguan ini ialah wajah tampak pucat, nadi cepat dan lemah, kulit kaki dan tangan dingin, terjadi perdarahan melalui vagina berulang dalam jumlah banyak dan menetap, atau terjadi perdarahan di vagina yg didani busuk busuk. Sehingga apabila anda mengalami tanda-tanda ibarat ini, sebaiknya segera lsayakan investigasi ke dokter.
Infeksi Pasca Persalinan (Postpartum), yg terjadi sekitar enam jam pertama setelah persalinan. Gejala jerawat ini ialah meningkatnya suhu tubuh, merasa tidak lezat badan, menggigil, sakit kepala, peningkatan sel darah putih, wajah pucat, denyut jantung cepat, rasa nyeri jikalau potongan perut ditekan, rasa nyeri dan cairan yg keluar dari rahim berbau busuk.
Ruptur Uteri, ialah terjadinya robekan pada rahim atau rahim tidak utuh yg disebabkan karena, persalinan sebelumnya dengan caesar , persalinan dengan janin yg terlalu besar, kehamilan dengan peregangan rahim yg berlebihan atau kehamilan kembar. Apabila penanganan duduk masalah ini cepat, maka efek terburuk sanggup dihindarkan. Bagi perempuan yg mempunyai riwayat ruptur uteri pada kehamilan sebelumnya, maka sangat disarankan untuk tidak hamil lagi, lantaran beresiko tinggi mengalami ruptur uteri .
Trauma Perineum, ialah komplikasi setelah persalinan yg disebabkan lantaran adanya luka pada perineum, lantaran desakan kepala atau potongan tubuh janin setips tiba-tiba, ukuran janin terlalu besar, proses persalinan terlalu cukup lama, atau lantaran penggunaan alat bantu persalinan (misal forsep). Trauma Perineum bis,a memicu rasa nyeri pada perut hingga beberapa minggu.
Ringkasan:
- Komplikasi Pasca Persalinan bis,a membahayakan perempuan bahkan kematian,
- Pendarahan berlebihan pada masa nifas harus menerima perhatian yg lebih,
- komplikasi setelah persalinan yg umum terjadi dikelompokan menjadi lima,