Kenakalan Remaja. Source Google free image |
Namun semua ini tidak pernah mem.buat jera dan bersurutnya perbuatan kriminil.
Untuk menjawab tantangan ini, maka timbul pemikiran apakah kita sanggup mencegah seseorang menjadi pelsaya kejahatan ?
Sampai timbul pertanyaan, apakah kita bis,a membedakan seorang calon kriminil semenjak mereka masih berusia dini, sehingga dengan proteksi intervensi psikologi, maka kita bis,a mengkoreksi tingkah lsaya destruktif semenjak mereka masih berusia sangat belia dan sewaktu menanjak cukup umur maka kecenderungan berbuat kriminil dan mengganggu tatanan masyarakat mapan bis,a dihilangkan, maka mereka "tersecukup lamatkan" dari nasib jelek dan tingkah lsaya negatif, dan tumbuh kembang menjadi anggota masyarakat yg penuh tanggung jawab dan mematuhi hukum.
Berikut ini ialah sekelumit penelitian ilmiah yg dilsayakan oleh sekelompok hebat jiwa anak, di Canada, mereka menilai dan mengelompokkan anak anak hingga remaja dari tingkah lsaya mereka secukup usang disekolah, dan membedakan antara anak "calon kriminil" dengan anak yg akan tumbuh kembang normal, dan memperlihatkan therapy kejiwaan untuk mengkoreksi tingkah lsaya negatif anak "calon kriminil" sehingga menjadi konkret dan tersecukup lamatkan dari masa depan jelek yg siap menanti mereka.
Calon Kriminil Bisa Dikenali Sejak Mereka Berusia 6 Tahun
Inilah judul goresan pena yg membahas hasil penlitian kejiwaan menurut tingkah lsaya anak anak semenjak berusia 6 tahun hingga remaja, menurut hasil analisa ini para hebat jiwa ini bisa mem.buat kesimpulan perihal tingkah lsaya dan watak anak anak ini dimasa dewasanya.Masalah tingkah lsaya dan gangguan kejiwaan juga perilaku ketidak perdulian terhadap sesama yg ditemukan pada anak anak semenjak berusia 6 tahun, ialah tanda ramalan yg jitu terhadap tragedi pelanggaran aturan dengan tindak kekerasan ataupun pelanggaran aturan tanpa tindak kekerasan yg akan terjadi pada ketika anak ini memasuki masa cukup umur muda, demikian temuan oleh penelitain ilmiah gres baru ini.
Para peneliti dari the Université de Montréal di Canada menemukan tingkah lsaya negatif semenjak berusia 6 tahun, menyerupai contohnya berkelahi, ketidak patuhan terhadap peraturan, kurangnya rasa empati, akan meramalkan tindakan kriminil yg akan mereka lsayakan ketika berusia 24 tahun nanti.
"Umumnya tindakan kriminil dengan atau tanpa kekerasan yg dilsayakan oleh sekelompok kecil laki-laki dan wanita, yg memiliki duduk kasus tingkah lsaya yg terjadi sewaktu masa kanak kanak dan tetap terbawa hingga sepanjang hidup mereka" ungkap Dr. Sheilagh Hodgins, PhD, kepada Medscape Medical News.
"Jika duduk kasus tingkah lsaya mereka bis,a diketahui dan bis,a dikoreksi atau dihilangkan pada ketika itu, maka akan memperlihatkan kemungkinan kepada anak anak ini untuk mengubah jalan hidupnya, mereka akan tumbuh kembang dan hidup sehat dan berbahagia, dan memperlihatkan sumbangan yg konkret untuk masyarakat lingkungan mereka"
Hasil penelitian ini dipublikasikan di The Canadian Journal of Psychiatry, edisi Maret 2013.
Diperlukan tindakan intervensi se-awal mungkin
Tujuan penelitian ini ialah untuk memahami lebih jauh bagaimana mencegah kejahatan sehingga bis,a mengurangi biaya yg ditimbulkan bagi kemanusiaan dan ekonomi negara akhir tindakan kejahatan, katanya
Para peneliti mengusut catatan penilaian guru terhadap duduk kasus tingkah lsaya anak asuhnya yg berusia 6 tahun, menyerupai berkelahi, ketidak patuhan terhadap aturan, mangkir sekolah, merusak barang milik umum, mencuri, berbohong, memeras teman, menyalahi orang lain, tidak ada rasa tenggang rasa terhadap orang lain.
Sebanyak 1593 anak laki-laki dan 1423 anak perempuan sudah diikut dankan dalam penelitian ini, mereka ialah murid sekolah umum taman kanak kanak tahun fatwa 1986 - 1987, berlokasi dikota Quebec.
Kelompok anak lelaki dan perempuan yg sama ini akan dievaluasi lagi pada ketika mereka sudah mencapai usia 10 tahun, dan pada ketika berusia 12 tahun untuk mengevaluasi tingkah lsaya agresivitas mereka.
Para peneliti menganalisa catatan kejahatan remaja dan orang cukup umur dan menemukan kekerabatan konkret antara riwayat catatan tingkah lsaya dari guru pada ketika anak berusia 6 tahun hingga 10 tahun ialah bekerjasama dengan kelsayaan kriminil antara usia 12 hingga usia 24 tahun.
Terutama mereka menemukan bahwa anak lelaki berusia 6 tahun yg dinilai gurunya memiliki duduk kasus serius dalam tingkah lsaya dan gangguan kejiwaan juga perilaku ketidak perdulian terhadap sesama, akan memiliki kemungkinan 4 kali lebih besar terlibat dalam perbuatan kriminil dengan kekeraan dan 5 kali besar kemunginan akan terlibat perbuatan kriminil tanpa kekerasan, jika dibandingkan dengan anak yg tingkat gangguan tingkah lsaya lebih rendah
Temuan yg sama pada anak perempuan berusia 6 tahun dengan tingkat gangguan tingkah lsaya, gangguan kejiwaan dan perilaku ketidak perdulian terhadaap sesama, memiliki kemungkinan 5 kali lebih besar untuk terlibat perbuatan kriminil tanpa kekerasan pada ketika berusia 24 tahun.
Anak lelaki dengan gangguan kejiwaan dan perilaku ketidak perdulian terhadap sesama yg lebih besar tapi tanpa didani gangguan tingkah lsaya, akan memiliki resiko lebih besar terlibat perbuatan kejahatan yg didani dengan atau tanpa kekerasan, sedangkan pada anak perempuan dengan tingkat gangguan yg sama akan memiliki resiko lebih besar terlibat perbuatan kejahatan yg tidak didani kekerasan.
"Untuk murid menyerupai ini", tambah Dr. Hodgins "memerlukan intervensi untuk mengurangi gangguan tingkah lsaya seawal mungkin, dengan demikian dibutuhkan akan terjadi perbaikan kekerabatan dengan anggota keluarga, sesama sahabat dan terhadap guru, akan memiliki prestasi akademik yg lebih baik dan sanggup menyebarkan kemampuan diri yg lebih baik"
Dokter anak dengan mengobservasi perkembangan anak dan berbitips dengan anak tersebut dan orang tuanya, bis,a mengidentifikasi anak yg memperlihatkan gangguan tingkah lsaya dan perilaku hidup ini.
Ketika duduk kasus ini mulai timbul, maka keluarga anak tersebut bis,a dialihkan ke pelayan kejiwaan atau tubuh lain yg menyediakan akomodasi training bagi orang tua, juga tindakan intervensi yg lain dengan tujuan mengurangi duduk kasus tingkah lsaya tersebut.
Catatan:
Adalah ideal jika kita bis,a mengetahui dari semenjak usia dini dari kehidupan seorang anak, adanya gangguan tingkah lsaya dan perilaku hidup yg nanti akan mengakibatkan anak tersebut menjadi calon atau bahkan pelsaya tindakan kejahatan; apakah itu kejahatan dengan atau tanpa didani kekerasan.
Namun yg menjadi duduk kasus disini, ini ialah suatu hal yg sangat penuh resiko dengan mencap seorang anak yg gres berusia 6 tahun itu ialah seorang calon kriminil. Karena lebel ini akan mempengaruhi kehidupan keluarga, kehidupan sosial, pendidikan dan masa depan anak tersebut.
Lagi pula seberapa tepatnya atau sayarasi penilaian seorang guru terhadap gangguan tingkah lsaya seorang anak yg gres berusia 6 tahun ini, kita bukannya mencurigai tingkat kompetensi guru tersebut.
Sesudah kita berhasil mengidentifikasi anak "calon kriminil" tersebut, maka harus ada tubuh atau institusi yg bis,a mengatasi gangguan jiwa tersebut, memperlihatkan therapi intervensi untuk mengkoreksi dan menghilangkan gangguan, sehingga anak ini akan menjadi orang yg bertanggung jawab sosial, memiliki sifat konkret dan bis,a hidup berdampingan bersama orang lain dalam masyarakat yg bertata tertib dan berhukum.
Pertanyaannya ialah apakah kita memiliki institusi yg demikian ?
Kenakalan Remaja. Source Google free image |
Can J Psychiatry. 2013;58:143-150
Source: http://sehattipsalamiah.blogspot.com